Комментарии:
Puisinya bagus tapi pembawaannya Gak bisa di cerna di hati
ОтветитьKenapa amora??????
ОтветитьSelamat Dek Eci Safitri.
ОтветитьMasyaAllah keren bgtt kak!!!!!
ОтветитьKEREEN BNGT, 😭😭😭
ОтветитьMenggetarkan
ОтветитьKerennn bangettt
Ответитьmasyaallah kereng bngt sumpah sampay di putar berulangkali❤😍
ОтветитьMantapppp kerennnnn bangetttt😍
ОтветитьEmosinya dapat banget😁
ОтветитьKak izin gunain video buat pembelajaran
Ответить👏👏👏
ОтветитьSalam kenal, sy gemar sekali dg puisi. Sukses selalu 👍🏻👍🏻
ОтветитьAssalamu'alaikum, izin menyampaikan kembali untuk praktik baca puisi di sekolah, Kak. 🙏
ОтветитьKereeen bangeeett, sampe jadi merinding
ОтветитьMau bertanya kak,itu background nya di ganti ya apa Emng di sorot lampu? Soalnya nanti mau bikin puisi background nya mau seperti ini🙏🏻
ОтветитьSelamat Eci, sukses selalu.
ОтветитьKEREN BANGETTTT
Ответитьbeautiful
ОтветитьBagus bngt kak
ОтветитьBeautifully
ОтветитьAsli si mantep
ОтветитьHiii merinding
ОтветитьKerennn👍👍
ОтветитьCara baca puisinya bagus sekali kak👏 mau bertanya apakah kakak memakai mikrofon atau tidak saat membaca? Terima kasih
ОтветитьNilai 95,74
ОтветитьKeren banget kak,,,,, menjadi motivasi bagi kita
Ответитьkeren
ОтветитьBaik Bu
ОтветитьAlhamdulillah baca puisi ini sambil ngikutin kknya jadi yang terbaik di sklh!! ❤️
ОтветитьDapet buku lama/ puisi lama drimna ka??
ОтветитьHebat
Ответитьdouble U O double U😍
Ответитьini baca puisi atau deklamasi, ketika intensitas interaksi antara pembaca dan teks tidak terjaga?
ОтветитьHebat mantap 👍👍
ОтветитьYa Allah mau begini tapi gimana dgn gua yg ga PD orang nya😭😭😭
ОтветитьKakkk ada akun ig yang baca puisi gaaa??? Kepo nichh
ОтветитьJombang, Si Gadih Minang
Puisi karya Dede Putra
Di sini,
Adityawarman pun gugur. hatinya menyerah.
sepasrah karang dipeluk ombak. berbuih.
menguap terbang hingga ke awan.
sebahagia kemarau dicumbui hujan senja. jingga.
Ia,
perempuan berbaju kurung keemasan
tersipu di laman Rumah Gadang
menyirami bunga-bunga kehidupan
merawat setiap duka dan bahagia
yang tumbuh pada bentangan selendang suteranya
Ia,
bertengkuluk gonjong, berhias bunga tanjung
dalam langkahnya yang anggun
menerawang dunia yang canggung.
kini, tawa pecah di tepian
bergelut dengan sungai
mengalun seirama dengan dayu bansi
bercerita sebatas cerita
mengenai carano yang telah sampai
hingga lirikan mata telaga di balik Marapi
gemuruh tambua menyapa
mengalir deras ke pelosok negeri
perempuan itu telah selesai menyilau dunia
di balik samar pandangan;
perempuan bertengkuluk gonjong
pulang ke Rumah Gadang,
sebelum petang menjelang
Di sini,
hati siapa yang tiada gugur
padanya, si gadih jombang urang Minang
Bukittinggi,
Awal Oktober 2021
Minang, Sepetak Tanah Hadiah Tuhan
(D. Putra, dkk.)
Inilah surga, cintaku
Di sini, demi cinta, kawah berapi diterjuni sani dan giran
di sini juga, di sepetak tanah hadiah tuhan, sabai dilahirkan
Dan di sini, kaba ialah sebagian dari hidup dan kehidupan
Hingga beragam pantun mengalun dalam nyanyian,
dan juga ratapan
“Dindin bak dindin oi, dindin bak dindin”
Sepi di sini, sepi batu dan sepi-sepian di gunung
Sepi di hutan, hutan hijau melingkung mendayung
Padang-padang ialah lalang sejauh mata memandang
Di atasnya, mengambang rawan suara salung
Rindu yang dibuang, atau dibungkam
Ada sepetak rindu merintih, di sini melulung
Kau dengarlah, lewat ratap suara saluang
Ada restu pergi, dari pada hidup sepi di kampung
“Hujan batu di kampung kita, hujan emas di rantau orang”
Kau dengarlah lagi, lewat sayup-sayup suara lesung
Mendung, mengapung, menuruni setiap hati yang ingin berpulang
Tetapi, coba ditelannya juga walau pahit tiada kepalang
Dia sembunyikan, dia telan, dia simpan dalam dendang
“Dindin bak dindin oi, dindin bak dindin”
Di sini cintaku, malaikat-malaikat bekerja di ladang sepi
Hujan, bunga, dan tanah, mengendap di bumi
Malam, Ia kembali kawal para petani hingga subuh hari
Di sini cintaku, sunyi yang menghamili padi-padi
“Oi, dindin bak dindin oi”
Tilatang Kamang,
Oktober 2022
Insecure
ОтветитьBaca puisi lagi kak
ОтветитьIKUTAN BELAJAR KAK, CARA BACA PUISINYA, MANTAP SEKALI
Ответитьpuisi : Sebuah jaket berlumur darah
Karya : Taufiq Ismail
Dibacakan oleh : Eci
wwooww, keren kaa pembacaan puisi yang luar biasa, dengan intonasi dan mimik wajah yang sangat baik🎉 👏👏
Intonasi diatur di waktu dan kata-kata yang tepat jadinya semakin merinding ketika nonton. Kata yang diucapin jelas jadinya gak kerasa ada yang aneh. Ekspresinya kerasa banget kayak sedih tapi marah dipasang gestur tubuh kakak juga seperti tokoh yang sedang hidup di zaman puisinya, bikin penontonnya terbawa suasana. Rasanya kita balik ke tahun kejadian yang ditulis di puisi itu. Kereen banget penampilannya bikin makna puisinya jadi lebih jelas soalnya pembacanya bagaikan tokoh yang menderita dibawah tirani para pemerintah di orde baru. Sama seperti makna yang disampaikan oleh puisi :) 💗
ОтветитьKa izin bertannya,kaka ini juara 1 lomba puisi, puisinya yg ini?
Ответитьbuat kakaknya terimakasih yang begitu besar dari saya , dari kakak saya belajar dan berhasil membawa saya pada juara 1
ОтветитьMantap❤
ОтветитьKak izin untuk meniru intonasi nya
ОтветитьKak mau bertanya apakah kita tanding baca puisi teks wajib di bawa??
ОтветитьIzin mengikuti intonasinya ka 🙏
Ответить