Комментарии:
Sama aja gak syariah dong😂
ОтветитьMasing masing ada kelbihan dan kkurangan. Klo konvensional bisa di lunasi di tengah sisa tenor angsuran .
Klo syariah gak bisa di lunasi di tengah tenor angsuran(catatan bisa dilunasi tapi sesuai jumlah besar total kseluruhan tenor angsuran)
Misal pinjam 350juta mnjadi 500 jt 10 tahun, yg sdh diibayarkan 150jt selama 4th. Jadi klo mau dilunasi ya harus 350jt, wlopn masa tenor angsuranya masih 6 tahun lagi. Dan kbnyakan orang keberatanya dsitu mrasa kurang fer. Logikanya rumah harga 500jt harusnya slsai 10 tahun mnjadi lunas di tahun ke 4 artinya rumah itu sangat mahal...😂
Penghasilan gak ada 10jt, DP nya aja gak bisa kebayar🤣
Ответитьsma aja riba lebih besar juga.
jika cicilan barubah"
Gajelas wkwk
ОтветитьKPR yg berbaju syariah itu malah yg penipu.....
ОтветитьPerbedaan paling mendasar dari KPR Rumah Konvensional dgn Bank dan Kredit Syariah Tanpa Kpr Bank adalah sebagai berikut:
KPR BANK
- Bebasis pinjaman dana, konsumen mencicil dana pinjaman dari Bank.
Nah oleh sebab itulah, seorang muslim yang ingin menghindari riba dalam proses kepemilikan rumahnya, akan menghindari kpr melalui bank. Jadi bukan hanya tentang "hitung2an persentase" lebih murah atau lebih mahal, tetapi lebih pada esensi dari sistemnya atau basis kreditnya.
Karena jika basis kreditnya, atau aqadnya adalah "pinjaman dana" atau "qard" dalam istilah fiqhnya, maka itu kategorinya adalah riba, dan bagi muslim yang kuat memegang prinsipnya ia pasti takut untuk melanggar yang sudah dilarang oleh Allah, ini tentang prinsip ya, untuk berusaha maksimal ta'at pada larangan Allah.
Jika belum mampu dgn kredit syariah yang dp minimal 30%, dan angsuran bulanan yang lebih tinggi, maka akan lebih memilih untuk mengontrak saja dulu sambil ikhtiar memperbesar sumber income hingga mampu mengumpulkan dp minimal 30%
KPR SYARIAH TANPA BANK
- Berbasis perdagangan murni/Jual beli
Dimana tidak ada keterlibatan pihak ke 3 yang memberi kredit dana, namun konsumen langsung "ber-Aqad jual beli" dengan pihak developernya. Jadi yang konsumen cicil adalah langsung "Barang yang dibeli" yaitu unit rumahnya, bukan pinjaman dana dari pihak ke 3 yang dicicilnya
Banyak yang tidak bisa melihat dengan tepat inti perbedaan dari kpr bank, dan kpr syariah tanpa bank, yaitu pada basis kreditnya. Tidak sedikit yang mencoba menyimpulkan atau mencari perbedaannya dgn cara "menghitung besar-kecilnya persentase margin kredit". Dengan cara ini, bila tujuannya adalah untuk melihat perbedaan kpr syariah tanpa bank vs kredit kpr bank, maka tidak akan pernah benar2 mengerti dimana letak perbedaannya.
Pada akhirnya akan menyimpulkan:
"Yaah sama saja kredit syariah dan kpr bank". Ini adalah hasil kesimpulan karena menghitung margin.
Padahal, sekali lagi, perbedaan kredit kpr bank dan krdit syariah tanpa bank adalah:
"BASIS KREDITNYA" bukan "PERSENTASE MARGIN"
Betul, bahwa margin yang sangat tinggi dari kredit itu tentu merugikan konsumen dari segi materi Apalagi dgn kualitas bangunan rumah yang bisa "sangat minim" tak sesuai dgn total harga yang begitu tinggi karena kredit (Hal yg banyak ditemui pada rumah subsidi karena ada pembatasan harga pokok, berdampak pada terbatasnya kualitas bangunan juga).
Mari Perhatikan Lagi:
Esensi dari riba itu bukanlah tentang marginnya nggih, tetapi lebih kepada basis kreditnya, jika basis kreditnya pinjaman maka itulah yang riba walaupun bunganya sangat kecil. Jika basis kreditnya murni perdagangan, maka bukan riba, walau harga lebih mahal. ini yang banyak orang belum betul2 detil memahami.
ini jika kita bicara dari segi perbedaan nya, untuk "membedakan keduanya secara tepat" sesuai fakta hukum syariahnya. Agar hukum halal-haramnya tak menjadi abu-abu gara2 hanya melihat hitungan persentase saja.
Akan tetapi, walaupun itu murni berbasis perdagangan dan bukan riba, seharusnya kita juga jangan ambil untung terlalu tinggi, kalaupun harga tinggi maka wajib sesuai dgn kualitas dan spek rumah yang ditawarkan. Tidak riba tetapi menzolimi konsumen dgn kualitas rumah yang buruk, nah itu sama2 dosa besar juga 😂
I want a house in indonesia ...
ОтветитьMau tanya kpr bank Syariah,tapi tetep ada bunga 7% apa itu termasuk riba, tapi naik hanya 1 kali naik, setelah itu flat sampai lunas
ОтветитьMending mn
ОтветитьBahaya Berhutang KPR Secara Syariah di Bank Muam*l*t
Pada tahun 2015 saya berhutang di Bank Muam*l*t Sebesar Rp.180.000.000 (15 Tahun). Selama 7 (tujuh) tahun saya selalu membayar angsuran tepat waktu, Tidak pernah mengalami keterlambatan. Kemudian pada tahun ke 7 atau bulan ke 93 saya ingin melunasi Hutang di Bank Muam*l*t. Pada tanggal 28 Juni 2022. Saya menuju Costumer Service dan bertanya berapa sisa hutang saya, Costumer Service kemudian memberikan print rinciannya dan di dapatlah sisa hutang saya tinggal Rp.136.849.569. Saya kemudian mengajukan rencana pelunasan kepada Bank Muam*l*t. Namun pada tanggal 30 Juni 2022 saya terkejut menerima kabar dari Relationship Manager ternyata angka pelunasan hutang saya menjadi Rp.238.187.000. selisih Rp.101.337.431.
Amazing!!!
Ternyata yang dibilang gak ada Pinalti saat pelunasan di Bank Syariah seperti ini.
Di Bank Konvensional yang mereka tuduh menggunakan sistem Riba gak akan pernah kita temukan cerita Hutang kita akan berlipat seperti ini. Bahkan walaupun kita dikenakan pinalti sampai 3-6 kali angsuran. Sistem ini tak ada bedanya dengan sistem Lintah darat yang dipakai di Pedesaan dulu.
Dari sini saya mendapat pelajaran, ternyata sistem di Bank Konvensional jauh lebih baik dan Fair jika dibandingkan sistem di Bank Syariah.
Bunga flat bank 12% per tahun jika tenor 4 tahun maka bunga bank yg dibayar hingga lunas sama 50% dari pinjaman pokok, sedangkan jika tenor 8 tahun maka bunga yg dibayarkan sama dengan pokok pinjaman. (Pinjam 100 jt tenor 8 thn maka bunganya saja yg harus dibayarkan 100 jt, total pembayaran 200 jt) makin lama tenor maka makin besar total bunga yg dibayarkan bahkan bisa jadi bunga yg dibayarkan lebih besar dari pokok pinjaman.
ОтветитьPerbedaannya adalah
akad syariah : rumah dgn uang
Akad konven : uang dg uang
Uang dgn uang + ada bunga : riba
Barang dgn uang : jual beli
kirain bermanfaat, eh ternyata gtu doang
ОтветитьCih video kosong lagi generic semua
ОтветитьMungkin narsumnya keliru sedikit, bank syariah sistemnya “seolah-olah” beli rumah dan dijual kembali? Itu seolah-olah atau mmg dijual belikan? Mohon jawabannya🙏🏻
ОтветитьKonvensional vs syariah
Konvensional bunga dan syariah istilahnya memakai bahasa arab
Untuk total yg dibayarkan sama saja jumlahnya
Untuk sanksi juga ada penyitaan
Yuk Beralih ke Perumahan Syariah
ОтветитьBeda awal akad aj.. lebihnya sama
ОтветитьHarta hanya berputar2 pada orabg2 kaya... Peran negara harus ada utk mewujudkan rakyat memiliki rumah layak. Jangan memperkaya diri sendiri, masih banyak yg blm punya rumah, pekerjaan smkn susah.. Adapun diupah kecil dgn berbagai resiko
ОтветитьKlo jualnya kemahalan...ya sama aja...
ОтветитьSyariah
ОтветитьDi sebab kan manusia tdk peduli terhadap hukum allah melalui muamalah total,maka byk manusia miskin,tdk punya mukim,nanti manusia2 miskin kan menuntut kpd pembuat kebijakan,itu di hadapan tuhan,
ОтветитьDi sebab kan manusia tdk peduli terhadap hukum allah melalui muamalah total,maka byk manusia miskin,tdk punya mukim,nanti manusia2 miskin kan menuntut kpd pembuat kebijakan,itu di hadapan tuhan,
ОтветитьKlo pengen pelunasan dipercepat...apa kita harus bayar semua marginnya......klo dibayar semua ...sama ajablintah darat..
Ответитьjadi kak yang 105juta ini diserahin ke bank juga atau serahin ke developernya?
ОтветитьSeolah2 bank membeli ????
Ответитьkalau SYARIAH TELAT BAYAR GIMNA?
ОтветитьBaru mau nanya2 perum. Tmn kasih tahu antara KPR syariah sama konvesional. Sama2 20thn THN tapi yg di syariah lebih besar tapi akad emang jual beli. Kalau konven bunga. Mau ngambil jadi bingung 😭
ОтветитьPersamaannya adalah sama2 riba. Yg konvensional memang jelas riba, yg syariah pura2 bukan riba padahal sama aja riba 🤣🤣🤣
Ответить10tahun = 180bulan sebut sampe 3x dan host tdk meralat seperti tdk memperhatikan 😅
Ответить👍👍👍👍👍
ОтветитьMau syariah mau apapun intinya kalo telat bayar kena denda tetep aja riba wkwkwk
ОтветитьSyariah, klo nasabah gak bisa bayar banknya yg terusin.
Ответитьgoblok.
ОтветитьSi ibu kebiasaan nulis di papan tulis. Itu layar digital diketok kenceng amat 😂😂😂
ОтветитьKalau buat saya ngimpi punya rumah permanen gubuk aja GK punya keredit harus punya dp bersyukur ajalah masih bisa ngontrak.
ОтветитьBedanya syariah dan konvensional adalah beda nama duank, ....kalo tetap pake denda, apapun namanya tetap aja riba, walaupun dilabeli dgn nama syari, sebaiknya jangan, karna riba adalah haram dan dosa besar, lebih baik bersabar dari pd sukses tapi melanggar aturan Alloh yg menyebabkan disiksa dineraka...na'udzubillah
ОтветитьHrg cash 100jt hrg kredit syariah 300jt sama aja nyekek gagalbayar g disita prettt jalan 1 THN SDH gagal bayar bangkrut tu developer 😂
Ответитьtapi sekarang banyak syariah yg abal2...
Ответить10 thn 180 bln??? 😂😂
ОтветитьYa jelas beda. Lebih aman yg syariah bro....mudah juga prosesnya gak ribet. Mana ada syariah sama dg konvensional. Ngawur
Ответитьsaya ambil kpr syariah . harga rumah 400 juta . cicil 180 x 5.1 juta . dp plus biaya lainnya diawal 85 juta. udah jalan hampir 5 tahun . ga berasa . tp klo dipikir bank ngambil untungnya hampir 150% harga rumah
ОтветитьDijelaskan bahwa Syariah itu seolah2 bank sbg penjual rumah... Lhah kok seolah2....sbnarnya sama aja donk, Bank sbg pihak ketiga..
ОтветитьYa Allah pingin hidup tanpa riba tapi berat😔😩😢😭 kyknya kita di dunia ini harus milih, mau hidup di dunia dengan dosa apa, nggak bisa sesuci yg di ajarkan Baginda nabi😔😩😭 mohon ampunan-Mu ya Allah, mohon Rahmat dan tuntunan-Mu
Ответитьati ati lurrr .....
Peringatan REI :
Waspada sama tawaran perumahan/ property bodong berlabel syariah /tanpa riba'.
bisa bisa duit kita hilang musnah seperti kasus first travel, Abu Tour dsb. pelakunya klompok yg sama yaitu khawarij wahabi PKS HTI. knpa mereka tega? krn semua yg di luar klompoknya maka HALAL DARAH dan HARTA nya.
Kalau masih ada Denda keterlambatan mah tetap saja Riba
Ответить